Senin, 11 September 2017

Isomeri struktur senyawa hidrokarbon dan sistem nomenklatur

ISOMERI STRUKTUR SENYAWA HIDROKARBON DAN SISTEM NOMENKLATUR

Sistem nomenklatur

Pada sekitar tahun 1800, semua senyawa organik yang ditemukan belum diketahui strukturnya dan untuk mengidentifikasinya harus diberi nama.

Pada tahun 1892 di jenawa , para ahli kimia membuat suatu peraturan untuk penamaan kimia organik.nama-nama itu disebut nama sistematik.sistem yang dikembangkan itu disebut sistem nomenklature IUPAC (international union of pure and applie d chemistry) suatu perkumpulan para ahli kimia yang bertugas memperbarui dan memperbaiki sistem ini secara berkala.

Pemberian nama diberikan berdasarkan jumlah atom karbon, bentuk, dan jenis ikatan. Atom karbon memiliki empat elektron valensi sehingga pada keadaan normal, atom karbon akan mengikat empat atom lainnya. Pada kenyataannnya atom karbon bisa mengikat tiga atau dua atom lain. Keadaan yang seperti inilah yang menimbulkan adanya perbedaan cara penamaan.

sistem penamaan :

1.Penamaan rantai utama didasarkan atas jumlah atom karbon dalam rantai terpanjang yang kemudian diubah kedalam bahasa yag sudah ditentukan.

2.Rantai cabang disebut dengan rantai alkil, akhiran nama ane, ena, dan una diganti dengan –il. Sedangkan struktur susunan atom karbon dalam cabang yang bercabang akan diberikan nama khusus. Sebagai contoh isopropil.

 https://wanibesak.files.wordpress.com/2010/10/clip_image004.jpg

3.Cabang rantai yang berupa atom halida digunakan penamaan dengan akhiran –o. Nama gugus alkil disebut terlebih dahulu. Sebagai contoh: iodo-, bromo-, dsb.

4.Satu alkil terikat pada rantai ujung senyawa disebut dengan alkil halida primer (RCH2X). Sedangkan dua gugus alkil yang terikat pada karbon ujung disebut dengan alkil halida sekunder (R2CHX), dan tiga gugus alkil yang terikat pada karbon ujung disebut alkil halida tertier (R3CX).

5.Letak rantai cabang maupun ikatan rangkap pada rantai utama mempengeruhi penamaan senyawa. Urutan dimulai dari atom karbon ujung yang paling dekat dengan cabang. Cantumkan angka 1,2,3,.... di depan nama senyawa.

6.Rantai ganda ataupun rantai cabang (alkil) dengan jumlah lebih dari satu dalam struktur senyawa dihitung dan diberi prefiks sesuai dengan jumlah yang ada. Sebagai contoh : di, tri, tetra, dsb.

7.Urutan peletaan susunan nama senyawa yang memiliki gugus cabang adalah dengan menempatkan gugus cabang dengan urutan abjad huruf awal dalam penulisan bahasa inggris kemudian diikuti dengan nama rantai utama.

8.Rantai karbon berbentuk cincin diberi nama sesuai dengan jumlah atom karbon penysunnya dengan awalan siklo-. 

Dengan rumus :


Prefix(cabang) + parent(induk) + suffix(akhiran) 


ex :
https://wanibesak.files.wordpress.com/2010/10/clip_image006.jpg

"Semakin banyak percabangan maka semakin logis jika rantainnga panjang"

ISOMER STRUKTUR

Isomer adalah senyawa kimia yang memiliki rumus molekul yang sama - yang berarti bahwa mereka terdiri dari jumlah yang sama dari jenis atom yang sama - tetapi memiliki struktur atau pengaturan yang berbeda dalam ruang.

ISOMER STRUKTUR 

terbagi menjadi 3 yaitu : 
  • Isomer Kerangka/ Rantai
Dapat dijelaskan bahwa : 

  1. Pada rantai lurus : lebih stabil dikarnakan halangan stericknya rendah.
  1. Pada yang bercabang : lebih reaktif karna halangan stericknya besar.

  •  Isomer posisi
Isomer posisi adalah isomer yang memiliki perbedaan posisi ikatan rangkap karbon-karbon dalam molekul yang sama.
 
Dapat dijelaskan bahwa : ikatan akan lebih stabil jika ikatan hidrogen yang dibangun antar molekul lebih banyak.maka yang stabil adalah 2-butena.
  • isomer fungsi
 isomer mengandung gugus fungsional yang berbeda – yaitu, mereka milik keluarga yang berbeda dari senyawa (seri homolog yang berbeda).
Contohnya pada alkena dimulai dari propena (C3H6) 


 

Isomer strhktur dapat disimpulkan bahwa dalam suatu ikatan dilihat bukan hanya dari strukturnya melainkan sifat yang berbeda baik sifat fisika dan sifat kimia


ISOMER PADA ALKANA


clip_image002

"semakin banyak atom carbon maka semakin banyak isomernya".

Dapat dilihat dari tabel berikut :

Jumlah atom C
C4
C5
C6
C7
C8
C9
C10
Rumus molekul
C4H10
C5H12
C6H14
C7H16
C8H18
C9H20
C10H22
Jumlah isomer
2
3
5
9
18
35
75


Pada rumus molekul alkana yaitu CnH2n+2 
Jika n>4 maka isomernya lebih bervariasi.

pada ikatan H-C-H = 117 derajat, dan 
pada ikatan H-C-C = 121 derajat 
sudut ikatan pada H-C-C lebih besar dari sudut ikatan H-C-H dikarenakan  bentuk molekul H-C-C adalah pola linier dimana atom-atomnya  tertata pada suatu garis lurus sedangkanikatan H-C-H memiliki bentuk  molekul pola Segitiga Planar dimana atom-atom dalam molekulnya berbentuk segitiga tertata dalam bidang datar,tiga atom akan berada pada titik sudut segitiga sama sisi dan dipusat segitiga terdapat atom pusat.

4 komentar:

  1. hai agnida, saya ingin menambahkan sedikit mengenai materi anda tentang isomer struktur


    3. Isomeri Geometri

    Isomeri geometri adalah isomeri yang disebabkan oleh perbedaan penataan ruang atom-atom dalam molekul. Isomeri ini berbeda dengan isomeri sebelumnya, karena isomeri jenis ini hanya terjadi pada senyawa yang memiliki ikatan yang kaku dengan dua sisi yang berlainan. Isomeri geometri hanya terjadi pada senyawa alkena.

    Molekul di alam tidaklah diam atau statis, namun melakukan banyak gerakan, diantara gerakan yang paling umum adalah translasi (gerak lurus), rotasi (memutar), dan vibrasi (bergetar). Salah satu gerak yang akan kita tinjau adalah gerak rotasi. Pada senyawa alkana, dimana ikatan antar karbon adalah ikatan tunggal, maka molekul akan dapat berputar pada sumbunya dengan putaran yang bebas. Perhatikan, kita ambil contoh senyawa butana (CH3-CH2-CH2-CH3):

    Kedua struktur diatas adalah struktur dari senyawa yang sama, meskipun gugus –CH3 sepertinya berlainan tempat, namun karena molekul dapat berputar, maka struktur tersebut dapat kembali ke struktur semula, dan ini dapat terjadi dalam waktu yang sangat cepat.

    Adapun untuk senyawa yang mengandung ikatan rangkap (seperti alkena), ikatan rangkap tersebut akan bersifat kaku sehingga tidak dapat berputar. Nah, karena ikatan rangkap ini tidak dapat berputar, maka ketika ada dua senyawa yang memiliki struktur berbeda, itu artinya kedua senyawa tersebut memang merupakan dua senyawa yang berbeda sifat. Dengan kata lain, dua senyawa tersebut adalah isomer satu sama lain. Pasangan senyawa pada contoh nomor 2 diatas masuk dalam kategori isomeri geometri atau nama lainnya isomeri cis-trans. Jadi, isomeri geometri atau isomeri cis-trans terjadi karena gugus-gugus berada pada satu sisi atau pada sisi yang berlawanan terhadap letak ikatan rangkap dua. Dalam hal ini, ikatan rangkap membentuk semacam jembatan yang memiliki dua cabang. Syarat terjadinya isomeri geometri adalah harus adanya dua gugus yang berbeda yang terikat pada atom C yang sama. Isomer cis terjadi jika gugus yang sama terletak sesisi (melewati jembatan), sedangkan isomer trans terjadi jika gugus yang sama terletak berseberangan.

    Contoh : 2-butena (CH3–CH=CH–CH3) memiliki dua isomer geometri,

    BalasHapus
  2. Hai sdri Agnida, bisakah anda memberikan kembali sistem penamaan hidro karbon berdasarkan pada jumlah atom karbon 1-15 ? Terima kasih

    BalasHapus
  3. Hai sdri Agnida, bisakah anda memberikan kembali sistem penamaan hidro karbon berdasarkan pada jumlah atom karbon 1-15 ? Terima kasih

    BalasHapus
  4. Jelaskan yang dimaksud dengan isomer posisi dan isomer fungsi ?

    BalasHapus

TUGAS TERSTRUKTUR 5 dan 6 1.        Mengapa reaksi bersaing antara subsitusi dan eliminasi bisa terjadi? Jelaskan? Jawab: Persaingan Su...